About Me

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

RSS

Laporan Praktikum Sel Hewan Dan Tumbuhan

Hai semua! kemarin ada tugas biologi nih praktikum tentang sel dan ini merupakan postingan laporan praktikum sel tumbuhan dan sel hewan dan transpor membran sel. emm iya sebelumnya minta maaf ni ya mungkin kalo di bilang ini laporan, itu keliru ya karena kalau dilihat ini hanya bentuk laporanya saja ya,dan karena disini saya tidak semua saya postingkan karena ada beberapa faktor yaitu, praktikum saya yang asli belum benar-benar selesai sehingga sebagian tidak saya isi dan faktor lainya adalah laporanya tersebut sebagian di tulis tangan seperti gambar sel pada tabel. nah! semoga dalam postingan ini bisa membantu sebagian tugas kalian, dan terimakasih atas kesempatan kalian untuk mengunjungi blog ke-4 saya :).

Judul                                           :    PRAKTIKUM SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN
                                            DAN TRANSPOR MEMBRAN SEL

Tempat dan Waktu      :      Laboratorium Biologi SMA NEGERI 1 BATU
                                                    14 & 17 – Febuari – 2015
Nama Kelompok       
ü  Kavana Hafil Kusuma               (15)
üMaulidina Ainur Rosida            (17)
üNita Rahmatunnisa K               (21)
  üOnny Hastari Asih                   (24)
  üSintya Puji Astutik                  (34)
Tujuan :
    1)    Mengamati perbedaan sel mati dan sel hidup.
    2)   Mengetahui perbedaan  dari sel tumbuhan dan sel hewan
    3)    Mampu menjelaskan prinsip dasar mekanisme transport pada makhluk hidup melalui        proses difusi dan osmosis.
    4)   Mampu membedakan prinsip dasar difusi dan osmosis.
    5)   Mampu menganalisis pengaruh konsentrasi gula terhadap plasmolisis dengan teliti melalui percobaan menggunakan mikroskop.
    6)    Memenuhi laporan praktikum biologi.

Alat Dan Bahan   :


·        Mikroskop 
·        Preparat
·        Gelas kimia
·        Pipet
·        Silet
·        Neraca
·        Pengaduk
·        Bawang merah
·        Batang jagung/ singkong
·        Batang bayam
·        Balon
·        Tanaman richodiscolour
·        Gula 1 ons
·        Garam 1 ons
·        Air
·        Metilen blue
·        Epitel pipi
·        Tusuk gigi
·        Darah





PERCOBAAN 1
Praktikum sel tumbuhan dan sel hewan
Langkah Kerja (pada sel tumbuhan)   :


  ü Siapkan alat dan bahan
  ü Iris tipis lapisan selaput bagian luar bawang merah
      ü Letakan pada preparat dan tetesi sedikit air dengan pipet
  ü Letakan pada mikroskop dan amati bentuk sel dari bawang merah tersebut


Langkah kerja (pada batang jagung/gabus) :


  ü Siapkan alat dan bahan
  ü Sayat bagian dalam batang (gabus) dengan menggunakan silet
      ü Letakan pada kaca preparat dan tetesi air menggunakan pipet
  ü Tutuplah dengan kaca preparat dan amati menggunakan mikroskop



Langkah kerja (pada sel hewan) :


üSiapkan alat dan bahan
üKerok jaringan epitelium pipi menggunakan tusuk gigi secara perlahan dan hati-hati
ü Oleskan jaringan epitelium yang di peroleh pada preparat
ü Tetesi jaringan epitel pada preparat dengan metilen blue
ü Tutuplah dengan kaca preparat dan amati menggunakan mikroskop
ü Gambarlah hasil pengamatan anda



PERCOBAAN 2

Menguji pengaruh larutan isotonik, hipotonik dan hipertonik pada sel

Cara membuat larutan:
ü Menyiapkan gelas kimia (a,b,c)
ü Kadar garam dalam larutan
a)   Larutan isotonik     =
b)  Larutan hipotonik   =
c)   Larutan hipertonik  =

 Langkah kerja ( pada sel tanaman rochodiscolour)
ü Siapakan alat dan bahan
üSayat tipis lapisan tanaman rochodiscolour pada bagian yang bewarna ungu
ü Letakan irisan tersebut pada preparat
ü Teteskan sedikit air pada preparat menggunakan pipet
ü Tutuplah dengan kaca preparat dan amati menggunakan microskop

Langkah kerja (pada sel darah merah)
ü Sipakan alat dan bahan
ü Usaplah ujung jari manis dengan kapas yang telah di basahi alkohol.
ü Tusukan jarum franke ke ujung jari manis tersebut
ü Teteskan darah yang keluar pada gelas preparat sebanyak 3 tetes dengan di beri jarak  dan beri tetesan larutan :
1.    Pada darah pertama : hipotonik
2.   Pada darah kedua      :  isotonik
3.   Pada darah ketiga       : hipertonik
ü Tutuplah dengan kaca preparat dan amati apa yang terjadi pada membran sel menggunakan mikroskop

PERCOBAAN 1
SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN
NO.
SEL
GAMBAR
1.












Bawang merah















2.











Gabus













3.












Epitel pipi

















PECOBAAN 2
TRANSPOR MEMBRAN

NO.
SEL
GAMBAR
1.






































ü  Tanaman Richodiscolour
(hipotonik)















ü  (isotonik)















ü  (hipertonik)
























































2.








Sel darah merah
(hipotonik)











                            













3.







Sel darah merah
(isotonik)























4.







Sel darah merah
(hipertonik)































Analisis data hasil percobaan dan kesimpulan

PERCOBAAN 1 : “ Sel Tumbuhan dan Sel Hewan”
1)      Pada sel hidup (bawang merah)
         Bentuk sel epidermis bawang merah seperti balok yang disusun miring. Sel epidermis bawang merah termasuk sel hidup, karena sel bawang merah mempunyai inti sel, memliki cairan di dalamnya dan ada aktivitas yang terjadi di dalamnya seperti pertukaran zat dalam sel. cairan yang ada di dalam sel epidermis bawang merah disebut  nukleoplasma. Fungsi cairan nukleoplasma adalah untuk melindungi vakuola. Bawang merah memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel,dinding sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah berwarna merah mudah, hal ini di sebabkan karena bawang merah mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas. Adapun epitel pada bawang merah mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah dan epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan hidup.
       2) Pada sel mati (gabus)
        Bentuk sel-sel  gabus  adalah segi delapan, tetapi ada juga yang bentuknya seperti segi lima atau segi enam. Sel  gabus  termasuk  sel  mati  karena sel gabus tidak memiliki isi, tidak memiliki inti sel dan tidak ada aktivitas yang terjadi. Pada se mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong. Sel mati ini tidak berperan bagi kehidupan.
3.       Sel Epitel Rongga Mulut
         Pada percobaan ini kami mengamati sel Epitel Rongga Mulut sebagai perwakilan dari sel hewan. pada sel Epitel Rongga Mulut kami dapat melihat adanya membran sel, inti sel dan sitoplasma. Fungsi inti sel dan sitoplasma pada sel hewan sama seperti pada sel tumbuhan, bedanya sel hewan tidak memiliki dinding sel. Sel hewan hanya mempunyai membran sel yang berfungsi untuk melindungi organel-organel yang berada di dalamnya
Sel mukosa pipi tidak mempunyai dinding sehingga mempunyai bentuk yang tidak tetap dan mudah berubah – ubah bentuknya. Sel mukosa pipi hanya mempunyai membram sel saja sehingga sel mukosa pipi termasuk sel hewan. Sel mukosa pipi tersusun oleh :
a)      Inti sel
b)     Membram sel
c)      Sitoplasma

KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
ü  Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling sederhana
ü  Pada sel hewan bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel sehingga membrane sel dapat bergerak dengan bebas.
ü  Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memliki sel sehingga gerakan membrane sel terbatas.
ü  Struktur sel hidup adalah ruang sel yang berisi nukleus, sitoplasma, dan antar selnya dibatasi oleh dinding sel.
ü  Struktur sel mati adalah ruang sel yang di dalamnya kosong karena organ-organ selnya telah mati dan mempunyai dinding sel untuk membatasi sel satu dengan sel yang lainnya
ü  Pada sel tumbuhan terdapat dinding sel dan paada sel hewan tidak mempunyai dinding sel tetapi sel hewan meiliki membran sel.
ü  Yang termasuk sel tumbuhan adalah sel gabus, dan sel epidermis bawang merah dan yang termasuk sel hewan adalah sel epitel rongga mulut.

PERCOBAAN 2 : “Transpor Membran Sel”

Kesimpulan

ü  Osmosis pada sel tumbuhan. Sel-sel tumbuhan mempunyai dinding selulosa yang keras dan elastis sehingga dapat membatasi volume sel serta mempertahankan sel agar tidak pecah. Bila sel tumbuhan di tempatkan pada lingkungan hipotonik. Misalnya aquades, maka air akan masuk kedalam sel. Sel tumbuhan akan terus membengkak sampai selulosa tidak dapat di bentangkan lagi. Namun sel tersebut tidak pecah. Sel tumbuhan pada keadaan ini disebut turqid.
Sel-sel tumbuhan bila di tempatkan pada lingkungan hipertonik, misalnya pada larutan garam dengan kosentrasi lebih dari 1% akan menyebabkan keluarnya air dari vakuola. Sitoplasma mengkerut dan membran plasma terlepas dari dinding sel. Peristiwa ini disebut plasmolisis.

ü  Osmosis pada sel hewan. Sel-sel hewan di pertahankan dalam keadaan isotonik, yaitu keadaan dengan kosentrasi air di sekeliling sel sama dengan konsentrasi air di dalam sel. Misalnya, sel darah merah akan tetap stabil bentuknya bila ditempatkan pada larutan garam 1%
Sel drah merah yang sama bila di tempatkan pada lingkungan hipotonik, misalnya akuades, akan menyebabkan sel mengembang terus-menerus. Lingkungan hipotonik dengan kondisi kosentrasi air di luar sel lebih tinggi dari pada didalam sel, menyebabkan air masuk terus-menerus ke dalam sel sehingga sel tersebut pecah (hemolisis).pada lingkungan hipertonik dengan kondisi kosentrasi air diluar sel lebih rendah (lebih pekat) dari pada di dalam sel, mengakibatkan air di dalam sel akan mengalir keluar sehingga sel mengkerut (krenasi)

KAJIAN TEORI ATAU KAJIAN PUSTAKA

1. Pengertian Sel
Sel adalah unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Kata sel itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke (1635 – 1703) yang berarti kotak-kotak kosong, setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan protoplasma.
Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje. Menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu sitoplasma dan nukleoplasma. Schwaan danSchleiden (1838), menyatakan bahwa tumbuhan dan hewan mempunyai persamaan, yaitu tubuhnya tersusun oleh sel-sel. Selanjutnya, teori tersebut dikembangkan menjadi suatu teori sebagai berikut:
1.            Sel adalah satuan struktural terkecil organisme hidup.
2.            Sel merupakan satuan fungsional terkecil organisme hidup.
3.            Sel berasal dari sel dan organisme tersusun oleh sel.

2. Struktur Sel
Sel terdiri dari 3 bagian utama yaitu membran sel, inti sel, dan sitoplasma:
2.1. Membran Sel / Membran Plasma
Membran sel adalah selaput yang terletak paling luar dan tersusun dari senyawa kimia lipoprotein(gabungan dari senyawa lemak atau lipid dengan senyawa protein). Membran sel disebut juga membran plasma atau selaput plasma. Fungsi dari membran sel ini adalah sebagai pintu gerbang yang dilalui zat, baik menuju atau meninggalkan sel.
2.2. Inti Sel (Nukleus)
Inti sel bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. Fungsi dari inti sel adalah mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi DNA untuk mengatur sintesis protein. Inti sel terdiri dari bagian-bagian yaitu:
1.            Selaput inti (karioteka)
2.            Nukleoplasma (kariolimfa)
3.            Kromatin / kromosom
4.            Nukleous (anak inti)
2.3. Sitoplasma dan Organel Sel
Sitoplasma adalah bagian yang cair dalam sel. Khusus untuk cairan yang beradal dalam inti sel dinamakan nukleoplasma. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%). Berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kimia sel. Organel sel adalah benda-benda yang terdapat dalam sitoplasma dan bersifat hidup serta menjalankan fungsi-fungsi kehidupan.
1.            Ribosom (ergastoplasma) adalah organel sel terkecil di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah sebagai tempat sintesis protein.
2.            Retikulum endoplasma (RE) adalah struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Dikenal dua jenis retikulum endoplasma, yaitu: (1) Retikulum endoplasma granuler(retikulum endoplasma kasar). RE kasar tampak kasar karena ribosom menonjol di permukaan sitoplasmik membrane; (2) Retikulum endoplasma agranuler (retikulum endoplasma halus). RE halus diberi nama demikian karena permukaan sitoplasma tidak mempunyai ribosom.
3.            Mitokondria (the power house). Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak energi ATP. Secara garis besar, tahap respirasi pada tumbuhan dan hewan melewati jalur yang sama, yang dikenal sebagai daur atau siklus Krebs yang berlangsung di dalam mitokondria.
4.            Lisosom. Fungsi dari organel ini adalah sebagai penghasil dan penyimpan enzim pencernaan seluler.
5.            Badan golgi (aparatus golgi/diktiosom) berhubungan dengan fungsi menyortir dan mengirim produk sel. Badan golgi berperan penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sekresi. Muka cis berfungsi sebagai penerima vesikula transpor dari RE. Muka trans berfungsi mengirim vesikula transporVesikula transpor adalah bentuk transfer dari protein yang disintesis RE.
6.            Sentrosom (sentriol) berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel baik mitosis maupun meiosis.
7.            Plastida berperan dalam fotosintesisPlastida adalah bagian dari sel yang bisa ditemui pada alga dan tumbuhan (kingdom plantae). Dikenal tiga jenis plastida, yaitu: (1) Leukoplas: berwarna putih berfungsi sebagai penyimpanan makanan; (2) Kloroplas: plastida berwarna hijau, berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis; (3)Kromoplasplastida yang mengandung pigmen.
8.            Vakuola (rongga sel) berisi: garam-garam organik, glikosida, tanin (zat penyamak), minyak eteris (misalnya jasmine pada melati, roseine pada mawar, zingiberine pada jahe), alkaloid (misalnya kafein, kinin, nikotin, likopersin, dll), enzim, dan butir-butir pati.
9.            Mikrotubulus berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai rangka sel. Selain itu, mikrotubulus berguna dalam pembentukan sentriol, agela, dan silia.
10.         Mikro lamen terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikro lamen berperan dalam pergerakan sel.
11.          Peroksisom (badan mikro) senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidae dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).


3. Macam-Macam Sel
Berdasarkan ada tidaknya dinding / selaput inti, maka sel dibedakan menjadi dua yaitu: struktur sel prokariotik dan struktur sel eukariotik.
Perbedaan struktur sel prokariotik dan struktur eukariotik.
Bagian Sel
Prokariot
Eukariot
Inti sel
Tanpa membran/selaput disebut nukleoid
Selaput inti ada, disebut inti sel (nukleus)
Penutup sel
Berupa kapsul (fungsi berbeda dengan dinding sel pada tumbuhan)
Tidak ada pada hewan, pada tumbuhan ada dinding sel
Retikulum endoplasma
Tidak ada
Ada
Badan golgi
Tidak ada
Ada
Mitokondria
Tidak ada
Ada
Lisosom sentriol
Tidak ada
Ada
Ribosom
Ada pada sitoplasma
Ada (pada sitoplasma dan retikulum endoplasma)
DNA (bahan gen)
Berbentuk cincin bercampur dengan sitoplasma
Berbentuk pita spiral ganda (double helix) terdapat pada inti, mitokondria, dan kloroplas (pada tumbuhan)




Perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan
Ada dua macam sel eukariotik yang mempunyai materi penyusun relatif berbeda, yaitu sel hewan dan sel tumbuhan.
Komponen
Sel Tumbuhan
Sel Hewan
Ukuran
Sel tumbuhan lebih besar daripada sel hewan
Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan
Bentuk
Tetap
Tidak tetap
Dinding sel
Ada
Tidak tetap
Plastid
Ada
Tidak tetap
Lisosom
Tidak ada
Ada (untuk pencernaan makanan secara pinositosis/fagositosis)
Sentrida
Tidak ada
Ada
Badan golgi
Duktiosom
Badan golgi
Vakuola
Pada sel muda kecil dan banyak, pada sel dewasa tunggal dan besar
Tidak mempunyai vakuola, walaupun terkadang beberapa sel hewan uniseluler memiliki vakuola yang berukuran kecil baik pada sel muda maupun sel dewasa
Flagella / sillia
Tidak ada
Ada tetapi tidak semua
Klorofil
Ada
Tidak ada


4. Transpor Molekul melalui Membran
1.            Transpor pasif adalah transpor yang tidak memerluka energi, meliputi (a) Difusi: perpindahan zat (padat, cair, dan gas) dari larutan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan dengan konsentrasi rendah (hipotenis), setiap zat akan berdifusi menuruni gradien konsentrasinya, hasil dari difusi adalah konsentrasi yang sama antara larutan tersebut dinamakan isotonis. (b)Difusi terfasilitasi: melibatkan difusi dari molekul polar dan ion melewati membran dengan bantuan protein transport, protein transpor merupakan protein khusus yang menyediakan suatu ikatan baik bagi molekul yang sedang bergerak. (c) Osmosis: difusi air melalui selaputsemipermeabel. Tekanan osmosis dapat diukur dengan suatu alat yang disebut osmometer.
2.            Transpor aktir adalah transpor yang melalui membran dengan melawan kecendrungan alami yaitu melawan gradien konsentrasi dengan menggunakan energi ATP. Pada transpor aktir diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif primerdan sekunder: transpor aktir primer membutuhkan energi dalam bentuk ATP. Sedangkan transpor aktif sekunder memerlukan transpor yang tergantung pada potensial membran. Kedua jenis transpor tersebut saling berhubungan erat karena transpor aktir primer akan menciptakan potensial membran dan ini memungkinkan terjadinya transpor aktif sekunder.
3.            Endositosis dan Eksositosis; Ekositosis dapat diartikan, keluarnya zat dari dalam sel. Vesikel dari dalam sel berisi senyawa atau sisa metabolisme. Endositosis merupakan proses pemasukan zat dari luar sel ke dalam sel. Endositosis memiliki dua macam bentuk yaitu pinositosis dan fagositosis. Pinositosis merupakan proses pemasukan zat ke dalam ke dalam sel yang berupa cairan. Fagositosis (fago = makan) merupakan pemasukan zat padat atau sel lainnya ke dalam tubuh sel.

Daftar pustaka :


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS